MAKASSAR – Aksi demonstrasi memperingati satu tahun pemerintahan
SBY-Boediono mulai memanas. Sejumlah mahasiswa di Makassar pun mulai
bertindak anarkis.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan
mahasiswa dari Universitas Hasanuddin menggelar aksi di depan kampusnya,
Jalan Perintis Kemerdekaan. Dalam aksi itu, mereka menutup akses jalan
raya dengan barisan massa dan kayu.
Selain itu, para mahasiswa
juga memalangkan sebuah mobil yang sebelumnya mereka sandera dari
pengemudi, sehingga lalu lintas pun semakin lumpuh. Bahkan, mereka juga
menghancurkan lampu merah yang terpampang di simpang jalan dekan kampus.
Para mahasiswa terus berorasi menuntut Presiden SBY mundur dari
jabatannya.
Kendati demikian, tidak nampak aparat kepolisian yang
berseragam lengkap turut mengawal aksi. Para mahasiswa hanya diawasi
oleh segelintir aparan yang berpakaian preman.
Selain di
Universitas Hasanuddin, aksi juga berlangsung di sejumlah titik. Di
antaranya Universitas Muslim Indonesia, Universitas Negeri Makassar,
Universitas Islam Negeri Alauddin, dan di flyover Makassar.
Sebagaimana
diketahui, bentrokan antara mahasiswa dan petugas keamanan kembali
pecah pada Selasa kemarin. Sehari sebelumnya bentrokan terjadi di Jalan
Urip Sumoharjo, kemarin di depan Kampus Universitas Negeri Makassar
(UNM).
Sekitar dua jam, ratusan mahasiswa UNM saling lempar batu
melawan personel Samapta dan Brimob Polda Sulselbar di Jalan Raya
Pendidikan. Sedikitnya lima polisi menjadi korban luka akibat lemparan
batu dari mahasiswa.
sumber : http://news.okezone.com/read/2010/10/20/340/384421/demo-mahasiswa-anarkis-makassar-lumpuh
kesimpulan :
Artikel
diatas berisi berita demo anarkis yang terjadi di makassar , alasan
mereka melakukan demo ini karena ingin menuntut presiden dan wapres SBY -
Boediono untuk mundur dari jabatannya karena mereka menilai selama
pemerintahan satu tahun SBY-Boediono tidak memuaskan. Demo ini
melumpuhkan makassar karena mereka menghancurkan fasilitas umum dan
properti milik orang lain yang tentu saja sangat merugikan bahkan
sesudah itu mahasiswa terlibat bentrokan fisik dengan polisi yang
melukai kedua pihak
Sesungguhnya saya sangat mengapresiasi demo
tersebut karena mereka menilai pemerintahan 1 tahun SBY-Boediono tidak
sesuai dengan yang dijanjikan, tetapi caranya salah. Karena sudah
merusak fasilitas umum, bahkan menyandera mobil orang lain untuk menutup
jalan, tentu saja ini sangat merugikan, bahkan berakhir dengan bentrok
fisik yang akhirnya merugikan kedua belah pihak
Solusi :
- polisi harus menjaga ketat setiap terjadi demo, agar tidak terulang perusakan fasilitas umum
- menghindari omongan orator yang menyulut terjadinya bentrokan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar